Jumat, 06 November 2009

Puisi Untuk Negeri Awan

Oleh: AnDez

Senyuman Si Kecil disebuah Negeri
Kini berubah menjadi kebencian
Kebencian itu kebencian yang
didasarkan cinta sejati pada Sang Raja

Kasih sayang disebuah Negeri
Tersirat pada kasih sayang sang Besar
Kasih sayang itu kini berubah menjadi kerelaan
Kerelaan yang didasarkan janji pasti Sang Raja

Awan Negeri itu kini terus kelam,
Menanti sebuah Hujan Deras
Hujan deras dari Negeri Timur, Barat, Utara, dan Selatan
Tapi … sayang yang ada hanya Api yang terus membakar Negeri itu

Api panas yang dikobarkan oleh kaum kera, dan kaum munafik
Hanya ada sebuah Genggaman Yang dapat menahan api itu
Genggaman itu adalah Genggaman ribuan kerikil yang membuat gentar sang kera
Genggaman ini bukan genggaman biasa kawan

Genggaman ini adalah genggaman si Kecil
Genggaman Pejuang dari Negeri Awan

Ketika Sentuhan Timah-timah panas dilontarkan sang Kera
Si kecil pun bahagia menerimanya, walau harus bermandikan darah yang segar
walau harus melihat dengan telinga, walau harus tersenyum dengan kesakitan
Sikecil pun menangis, tapi bukan sedih atas kesakitan

Tangisan mengalir karena melihat si Besar yang terus menghiburnya
Kini si Kecil telah tiada kawan, si kecil telah menuju kebahagiaan
Senyuman itu menutup matanya.

Sang Besar begitu ikhlas menerimanya
Karena ia yakin ia akan bertemu kembali dengan si Kecil
Bila Sang Besar Rindu … ia pun menatap kerikil milik Si kecil
Kerikil yang bermuatan Besar dalam kehidupan

Muatan Kerikil Mengukir Sejarah
Selamat Jalan Kecil

Mohon lah pada sang Raja Agar kami …
Agar kami dapat menjadi Hujan deras
Hujan Yang dapat memadamkan api kebencian.


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Best Architectural Homes